SIDRAPTIMUR.COM, ENREKANG – Balai Besar Penyelenggara Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan telah menandatangani perbaikan jalan poros Sidrap-Enrekang-Toraja yang rusak parah. Proyek ini akan ditangani oleh PT Bumi Karsa, anak perusahaan Kalla Grup. Tahap awal perbaikan, yang mencakup ruas dari Bangkae Sidrap, poros Enrekang, hingga batas Tana Toraja dengan panjang total mencapai 105 km, akan dimulai dengan anggaran sebesar Rp108 miliar untuk tahun ini.
Kepala BBPJN Sulsel, Asep Syarip H, menyatakan bahwa proyek ini bersifat multi-tahun, dijadwalkan untuk dilaksanakan pada tahun 2023 dan 2024. Namun, ada kemungkinan pengerjaan tahun 2024 dapat ditarik masuk menjadi 2023 jika memungkinkan.
“Ini bertujuan untuk meningkatkan kemantapan jalan nasional di daerah, sehingga tidak hanya dilakukan tambal sulam semata,” ungkap Asep Syarip H pada Senin (17/7).
Selain melakukan perbaikan jalan, proyek ini juga akan memperhatikan sistem drainase untuk mengurangi potensi longsor. Beberapa titik juga akan diperlebar sesuai standar keamanan dan kenyamanan.
Sebelumnya, Bupati Enrekang, Muslimin Bando, dan Wakil Bupati Asman telah beberapa kali menyampaikan kekhawatiran mengenai kondisi jalan yang sangat memprihatinkan ini. Beberapa titik seperti Karrang, Riso, Pinang, Kulinjang, dan Kotu hampir mengalami putusnya jalan, yang mengancam keselamatan warga dan pengguna jalan.
“Kita berharap perbaikan ini segera dilakukan secara menyeluruh. Kondisinya sudah sangat membahayakan warga kita, terutama pengguna jalan,” kata Bupati Muslimin.
Bupati juga mengajak masyarakat, terutama yang tinggal di sepanjang jalan poros Sidrap-Enrekang-Toraja, untuk mendukung dan membantu perbaikan jalan ini. Dia juga meminta pengertian jika selama proses pengerjaan akan ada sedikit gangguan lalu lintas.
Perbaikan jalan poros Sidrap-Enrekang-Toraja ini diharapkan akan memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para pengguna jalan. Proyek ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur di daerah tersebut dan menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperbaiki aksesibilitas regional. Semoga proses perbaikan berjalan lancar dan memuaskan bagi seluruh masyarakat yang terdampak.