Jejak islam: Berbicara tentang jejak Islam di Mamuju pasti tidak akan terpisah dari keberadaan masjid Jami Nurul muttahidah yang terletak di jalan Yos Sudarso,Binanga kecamatan Mamuju kabupaten Mamuju Sulawesi barat.

Bentuknya kini memang sudah lebih bagus karena telah banyak direnovasi namun inilah masjid pertama dan tertua di kabupaten Mamuju yang merupakan ibukota provinsi Sulawesi barat

Dan jika dilihat sekilas pasti anda tidak akan mengira bahwa ini masjid tertua di Mamuju mengingat telah banyak dilakukan Renovasi dari bentuknya semula.

Masjid ini diprakarsai pembangunannya oleh Kyai haji Muhammad Thahir atau yang lebih dikenal imam lapeo pada tahun 1928 ketika itu bersama sejumlah masyarakat di Mamuju

Saat itu masjid ini belum sebesar ini bahkan lebih mirip Mushollah

Ketua pembangunan masjid Nurul mutahidah Mustafa kampil menyampaikan saat awal dibangun masjid Jami Nurul Mutahidah dibangun dengan sumber daya seadanya berdinding papan dan atap rumbia

Imam lapeo kala itu menyarankan masyarakat kayulangka,Binanga dan kasiwa agar segera membangun sebuah masjid pertama di Mamuju

Dan untuk diketahui imam lapeo merupakan ulama besar di Sulawesi barat yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah mandar

Beliau seorang ulama sufi yang dikenal akan kecerdasannya keberanian dan sifatnya yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan yang terbukti telah melahirkan sejumlah ulama

Imam lapeo merupakan orang yang paling berjasa dalam penyebaran agama Islam di tanah Sulawesi barat sosok beliau menjadi panutan dan suri tauladan masyarakat kala itu

Jasa beliau bagi masyarakat Sulbar sangatlah besar. Salah satu cara dakwah beliau adalah dengan membangun masjid termasuk masjid Jami Nurul Muttahida ini.

Sebelum bernama Nurul Mutahidah Masjid ini dulunya bernama Masjid Jami kayulangka.

Karena mulanya pembangunan masjid dilakukan di kayulangka yang berada di pinggir pantai yang kemudian seiring waktu terus diperbaharui pembangunannya hingga sekarang ini dan berubah nama masjid Jami Nurul Muttahidah